Minggu, 23 Agustus 2009

Buka Bengkel Motor

Ga bisa servis motor? bukan alasan untuk membuat bengkel sepeda motor..Modal yang utamanya adalah kemauan, tinggal pilih aja. Mau Bengkel Resmi (1 merek ) pa yang Umum (bermacam2 merek) tinggal disesuaikan dengan uang yang ada dikantong..
so, apa keuntungan dan kerugian Masing2:
let,s Check Out :

Keuntungan Bengkel Resmi

1. Mempunyai system management yang standar, Pemilik tinggal menjalankan system tersebut tanpa perlu memikirkan cara membuatnya

2. Pembinaan yang kontinyu dari Main Dealer, jadi pemilik tidak sendirian dalam menghadapi berbagai masalah dlm bengkelnya karena Main Dealer akan ikut membantu menyelesaikan

3. Pelatihan Mekanik yang distandarisasi dan up to date. Jadi skill mekanik bisa ditingkatkan dengan pelatihan2 mekanik dari main dealer. Dimana informasi-informasi teknik terbaru dari suatu produk bisa terus diikuti

4. Mendapat Pedoman-pedoman reparasi, sehingga mekanik punya panduan untuk melakukan servis sepeda motor lengkap dengan ukuran-ukuran yang standar

5. Punya wadah tukar informasi dengan para pemilik bengkel yang lain, jadi bisa saling tukar strategi untuk bisa bahu-membahu memajukan bengkelnya masing-masing

6. Mempunyai fasilitas harga khusus untuk pembelian tools atau spare part di Main Dealer

7. Mendapatkan fasilitas Exterior dan Interior. ( Sampai dengan tahun 2007, satu bengkel AHASS bisa mendapat subsidi sampai l.k. 50 – 75 JUTA RUPIAH!!!! )

8. Mendapatkan material promosi atau ikut dipromosikan oleh main dealer ( gratis tentu saja ) yaitu Nama Bengkel Resmi. Contoh AHASS ( Honda), YSS (yamaha) dll

9. Yang paling penting adalah : Bengkel Resmi di “beri “ konsumen oleh Main Dealer yaitu pemberian kartu servis berkala untuk sepeda motor baru. Dengan cara demikian konsumen “dipaksa” masuk ke bengkel resmi untuk mendapatkan servis gratis dengan ditukar kartu.


Kalo kerugiannya

Tidak begitu banyak kerugiannya sebenarnya hanya ada larangan : Menservis sepeda motor produk competitor. Contoh AHASS dilarang menservis sepeda motor non-Honda! Juga mematuhi policy dari Agen Tunggal Pemegang Merk ( ATPM ) seperti : Menjual spare part yang bukan genuine dan/atau oli yg non recommended gitu…

Lainnya hanya sekedar masalah image aja, seperti : Mekanik Bengkel Resmi hanya bisa tune up aja, tidak mau menservis sepeda motor lama, main ganti part de el el. Padahal semua yang dilakukan bengkel umum, Bengkel resmi juga bisa!

Bengkel Umum:

Lalu keuntungan bengkel umum apa?
1. Bisa service motor dari berbagai merek, mulai dari jepang ampe motor cina bisa..
2. Tidak dibatasi umur motor, mau dari motor warisan kakek buyut tahun 60 ampe warisan bokap tahun 2000 an..
3. Tidak ada larangan buat jual onderdil yang asli pa yang palsu.. tinggal selera konsumen aja, mau yang murah tapi cepet rusak pa yang mahalan dikit tapi awet..
4. Tidak memerlukan tempat khusus, cukup sediakan ruangan buat service, konsumen suruh duduk aja di warung, sambil ngopi (hehehehehe, bagi2 rezeqi ma tukang warung), becanda..lebih baik lay out ruangan dibuat seperti bengkel resmi, jadi ada ruang tunggu buat konsumen
5. Menangani segala macam service, mulai dari yang ringan-ringan (tune Up) ampe yang berat (turun mesin)
6. Tidak perlu ada kasir,kalo belum kuat gaji orang buat administrasi..(irit to..)

kerugiannya apa..?
Kerugian bengkel umum kebalikan dari keuntungan bengkel resmi...gampang to !!

Modal nya gimana..?
KALO MAU BUAT BENGEKEL RESMI SILAHKAN Lihat caranya disini


kalo mau buat bengkel umum , yang harus dipersiapkan yaitu :

1. Untuk pengadaan kunci-kunci, tools , meja kerja, gerinda, compressor, air gun dll anda perlu menyiapkan dana sekitar Rp. 10.000.000. Bingung? Gampang, buku-buku tentang bengkel emank banyak, tapi pengalaman tetap yang utama. Cari mekanik yang anda kenal untuk membantu anda membeli tools & equipment tersebut

2. Beli Meja Penerima Tamu, yang bisa di ditempati oleh computer en printer ( kalo gak punya komputer, paling tidak disediain dulu tempatnya ) dgn dana Rp. 1.000.000 udah bagus koq

3. Kursi Ruang tunggu, ini yang paling diremehkan oleh pemilik bengkel umum. Seadanya yang penting konsumen bisa duduk. Kunooo men. Sekarang ini jaman pelayanan. Buat konsumen senyaman mungkin, kalo perlu kasih hiburan TV ato minimal ada bahan bacaan. Dananya Kursi R. Tunggu, TV, Bahan bacaan : Rp. 1.500.000

4. Siapkan piping system, seperti di bengkel-bengkel resmi. Paling tidak miriplah, soalnya cukup mahal bo! Bisa Rp. 1,5 jeti per pit service. Jadi kalo 5 pit, udah Rp. 7,5 Juta sendiri. Belum filter oil en udaranya. Sampe Rp.10.000.000 / 5 pit.Pemasangannya panggil tukang pipa.

5. Sediakan Pit service khusus yang tertata rapi, jangan setiap ruang kosong di buat service

6. Nah yang paling besar apaaan? Jelaaas Spare Part!!! Kalo anda punya modal Rp. 50 juta adalah angka yang aman untuk kota besar. Tapi gimana kalo gak laku? Nah jangan langsung dibelanjakan semua, beli dulu part-part fast moving, seperti kampas rem, kampas kopling, dispatch, gear set, accu en laen2. Jangan yg slow moving, seperti Knalpot, Velg dan sebangsanya. Bingung? Sekali lagi kenalan ma mekanik, minta advisenya. Ntar kalo udah jalan baru ketahuan karakter daerah anda itu, konsumennya suka meghabisin part apaan. Karena kebiasaan suatu daerah tuh laen-laen Bos…

7. Koq disuruh bawa-bawa mekanik terus seh? Nah ini yang penting sebenarnya. Kiat mudahnya bikin bengkel, anda kalo udah punya lokasi cari mekanik yang bagus ( kalo bisa yg murah juga, tp jgn terlalu berharap deh ). Saya termasuk yang tidak setuju paham : Kalo mau bikin bengkel harus paham mesin en bisa servis!!!! No way men. Yang paling penting dalam setiap usaha adalah intuisi kita dalam melihat peluang. Jadi caranya ambil langsung mekanik yg bagus untuk membantu persiapan mendirikan bengkel – meski korban bayar gaji 1 bulan tanpa dapat untung – gak masalah. Anda dapat keuntungan yang lain yaitu bengkel yang sudah siap opersional. Siapkan dana Rp.1.000.000 deh

Apakah gak kemahalan? Tergantung kualitasnya, bisa mahal bisa murah. Tapi prinsipnya cukup 1 orang mekanik yang pinteeer, yang lain cukup bisa servis ringan aja jadi bisa dibayar murah. Jangan pintar semua, selain bayarnya mahal kemungkinan kacau cukup besar, karena semuanya saling menonjolkan diri sendiri. Jadi gak efektif.

8. Papan Nama. Ini sangat perlu karena semua usaha harus punya Trade Mark. Gimana seh cara enaknya? Gandeng sponsor! Sssttt tak kasih bocoran ya. Daftarkan aja bengkel anda jadi jaringan Spare Part resmi, jadi bukan bengkelnya. Karena peluang menjadi jaringan spare part jauh lebih mudah daripada servis. Kalo gak? Gandeng aja produk-produk oli ato yg laen. Yang penting ada namanya!

9. Kasih garansi setelah service di bengkel anda, jika ada masalah setelah 1 minggu, motornya bisa di service kembali, gratis..

10. Beri bonus buat konsumen, motor yang dah di service di cuci gratis.. pasti konsumen seneng, disamping motor enak dikendarai lagi, enak juga dilihat mata, b'cause motarnya dah kinclong..

Rabu, 12 Agustus 2009

Pemasok Telur Asin

Bagi penggemar makan di warteg, tentu ga asing dengan menu telor asin..terpikirkah,bagaimana cara membuatnya?
kalo metode kuno, harus pake abu dan batu bata dicampur garam plus lumpur..
ternyata.. ada cara yang lebih efektif...dan bisa jadi peluang buat usaha pembuatan telur asin dan di distribusikan ke warung2 makan, ato kepasar. lumayan bisa menambah penghasilan. cuma harus usaha mencari supplier telurbebek mentah,kalo pingin murah, lebih baik ketemu ma peternak bebek saja, disamping harga bisa nego, suplai bisa rutin tiap hari. kalo belum ketemu ma peternaknya, bisa searching ke pasar tradisional...

Nih cara buatnya==>>

Bahan :
10 Butir Telor Bebek bisa dibeli dipasar, harga bervariasi antara 900-1200 perak
10 Sdm Garam tingal ambil di dapur to
1000 ml Air (yang pasti air bersih dong..)

Cara Membuat :

*) Bersihkan telor bebek dengan di gosok / disikat hingga bersih pilih telor yang betul-betul bagus.

*) Siapkan Wadah Tupperware untuk menyimpan / memeram telor bebek ( Dengan menggunakan SIngle Deco )kira2 muat buat merendam 10 butir telur.

*) Tuangkan air kedalam wadah Single Deco lalu masukan garam dan aduk rata, sehingga menjadi larutan air garam.

*) Masukan telor bebek yang sudah bersih kedalam larutan tersebut.

*) Tutup rapat wadah, lalu simpan ditempat yang kering.

*) Untuk telor dengan kadar keasinan rendah disimpan 1 minggu saja, untuk keasingan sedang disimpan selama 2 minggu dan bila ingin sampai “Masir”( kuning telor sampai keluar minyaknya ) disimpan sampai 3 minggu. Selanjutnya telor bisa direbus atau di bikin masakan lain


Selamat Mencoba …. !!

Tips :

1. Cara memilih telor yang baik, letakan telor didalam air bila tenggelam berarti bagus.

2. Dengan menggunakan Tupperware membuat telor asin tanpa abu gosok / bubuk batubata dan lebih gampang dan hasilnya … lembut dan lebih uuueeeenakk….

kalo dijual ke warteg mungkin bisa dapet harga 1500, tinggal dikali aja berapa butir telor yang ke jual..

Kamis, 06 Agustus 2009

Jangkrik Krik Krik

PELUANG USAHA BUDIDAYA JANGKRIK

"Semoga Allah SWT Meridhoi Segala Daya Upaya ASTRIK Indonesia Dalam Menyumbangkan Sekelumit Karya Demi Kemajuan Bangsa"

Teriring doa yang dibacakan dan dituangkan oleh Menteri Pertanian RI dalam Prasasti Pencanangan Program ASTRIK Indonesia dalam Kerangka Revitalisasi Pertanian, khususnya Peternakan, Guna Menunjang Pemberdayaan Masyarakat Secara Nasional, Asosiasi Peternak Jangkrik “ASTRIK” Indonesia telah memasuki babak lebih lanjut dalam tatanan sistem usaha budidaya jangkrik dengan komitmen dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Dengan kata lain, konsep usaha budidaya jangkrik secara nyata diarahkan untuk menjadi ajang bagi masyarakat luas agar dapat memberdayakan diri sendiri dengan dukungan kerja sama yang sinergis antara ASTRIK Indonesia, Pemerintah Daerah, Akademisi dan Indusri.

Kok Jangkrik?
Jawaban dari pertanyaan sederhana tersebut ternyata telah mampu membuat industri melirik jangkrik untuk digunakan sebagai salah satu bahan baku produk industri. Potensi apa saja yang terkandung dalam makhluk kecil bernama Jangkrik Kalung Industri ( Gryllus testaceus )? Berikut Tabel yang menjelaskan tentang kandungan nutrien jangkrik kalung dan kegunaannya sebagai bahan baku industri.




Program ASTRIK Indonesia

Inti dari program ASTRIK Indonesia adalah penciptaan peluang usaha Budidaya Jangkrik dengan sistem yang terukur dan terpadu serta berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dalam lingkup kinerja industrialisasi jangkrik. Secara garis besar, materi program meliputi pelatihan budidaya, pengadaan sarana budidaya hingga purna jual produk pasca panen.
ASTRIK INDONESIA DALAM SINERGI A – B - G
(AKADEMISI – BUSINESSMEN – GOVERNMENT)

Untuk mempercepat realisasi pemberdayaan masyarakat, ASTRIK Indonesia terus menjalin kerjasama dengan Pemerintah Pusat sampai dengan Pemerintah Daerah untuk menyentuh kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan program ASTRIK dalam Kerangka Revitalisasi Pertanian di daerah-daerah.



Dari sisi pengembangan teknologi, ASTRIK menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mendukung segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian dan pengembangan agroindustri jangkrik kalung.

Manfaatkan peluang usaha ini untuk ikut berkarya mengembangkan potensi negeri dan tentu saja untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Keberhasilan anda mempercepat terwujudnya Pemberdayaan Masyarakat secara Nasional. (fdah/11/2005)

LURUSKAN NIAT, MANTAPKAN LANGKAH UNTUK MAJU BERSAMA ASTRIK INDONESIA

Modal dan Keuntungan Usaha

Paket Sarana Ternak
Doos (@ Rp 11.000,00) 20 Unit Rp. 220.000,00

Telur (@ Rp. 60.000,00) 4 ons Rp. 240.000,00

Pakan (@ Rp. 7.500,00) 120 Kg Rp. 900.000,00

Administrasi 1 Orang Rp. 10.000,00

Pendampingan 1 Orang Rp. 30.000,00

Transportasi 1 PST Rp. 50.000,00

T.O.T.A.L Rp. 1.450.000,00


Target maksimal panen 80 kg/PST/35-42 hari dengan nilai jual Rp 30.000,00/kg jangkrik sehat. Bagi peternak pemula, tidak perlu khawatir merugi jika belum mencapai target panen maksimal di periode pertama budidaya karena dengan panen 30 kg saja, peternak sudah mendapatkan keuntungan dan sarana beternak untuk periode selanjutnya. Berikut gambaran keuntungan peternak berdasarkan hasil panennya setelah dikurangi variabel biaya tetap per periode budidaya.



Mudah kan....tinggal ada Niat Pasti bisa


jangkrik, kriik kriik

Minggu, 02 Agustus 2009

Belut

Empat Bulan Panen Belut

Membesarkan belut hingga siap panen dari bibit umur 1-3 bulan butuh waktu 7 bulan. Namun, Ruslan Roy, peternak sekaligus eksportir di Jakarta Selatan, mampu menyingkatnya menjadi 4 bulan. Kunci suksesnya antara lain terletak pada media dan pengaturan pakan.

Belut yang dipanen Ruslan rata-rata berbobot 400 g/ekor. Itu artinya sama dengan bobot belut yang dihasilkan peternak lain. Cuma waktu pemeliharaan yang dilakukan Ruslan lebih singkat 3 bulan dibanding mereka. Oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan Ruslan pun jauh lebih rendah. Selain menekan biaya produksi, panen dalam waktu singkat itu mampu mendongkrak ketersediaan pasokan, ujar Ruslan.

Pemilik PT Dapetin di Jakarta Selatan itu hanya mengeluarkan biaya Rp8.000 untuk setiap kolam berisi 200 ekor. Padahal, biasanya para peternak lain paling tidak menggelontorkan Rp14.000 untuk pembesaran jumlah yang sama. Semua itu karena Ruslan menggunakan media campuran untuk pembesarannya.

Media campuran

Menurut Ruslan, belut akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan ayah dari 3 anak itu terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.

Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam, ujar peraih gelar Master of Management dari Philipine University itu.

Bibit belut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.

Pakan hidup

Berdasarkan pengalaman Ruslan, sifat kanibalisme yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.

Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza. Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi, ujar Ruslan.

Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.

Hujan buatan

Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati, ujar Son Son. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.

Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.

Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Son Son menggunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal, ujar alumnus Institut Teknologi Indonesia itu.

Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati, ucap Son Son.

Hal senada diamini Ruslan. Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam, ujar Ruslan. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen. (Hermansyah)





Mari Rebut Pasar Belut

Siang itu Juli 2006 di Batutulis, Bogor. Pancaran matahari begitu terik membuat Ruslan Roy berteduh. Ia tetap awas melihat kesibukan pekerja yang memilah belut ke dalam 100 boks styrofoam. Itu baru 3,5 ton dari permintaan Hongkong yang mencapai 60 ton/hari, ujar Ruslan Roy.

Alumnus Universitras Padjadjaran Bandung itu memang kelimpungan memenuhi permintaan belut dari eksportir. Selama ini ia hanya mengandalkan pasokan belut dari alam yang terbatas. Sampai kapan pun tidak bisa memenuhi permintaan, ujarnya. Sebab itu pula ia mulai merintis budidaya belut dengan menebar 40 kg bibit pada Juli 1989.

Roy-panggilan akrab Ruslan Roy-memperkirakan seminggu setelah peringatan Hari Kemerdekaan ke-61 RI semua Monopterus albus yang dibudidayakan di kolam seluas 25 m2 itu siap panen. Ukuran yang diminta eksportir untuk belut konsumsi sekitar 400 g/ekor. Bila waktu itu tiba, eksportir di Tangerang yang jauh-jauh hari menginden akan menampung seluruh hasil panen.

Untuk mengejar ukuran konsumsi, peternak di Jakarta Selatan itu memberi pakan alami berprotein tinggi seperti cacing tanah, potongan ikan laut, dan keong mas. Pakan itu dirajang dan diberikan sebanyak 5% dari bobot tubuh/hari.

Dengan asumsi tingkat kematian 5-10% hingga berumur 9 bulan, Roy menghitung 4-5 bulan setelah menebar bibit, ia bakal memanen 400 kg belut. Dengan harga Rp40.000/kg, total pendapatan yang diraup Rp16-juta. Setelah dikurangi biaya-biaya sekitar Rp2-juta, diperoleh laba bersih Rp14-juta.

Keuntungan itu akan semakin melambung karena pada saat yang sama Roy membuat 75 kolam di Rancamaya, Bogor, masing-masing berukuran sekitar 25 m2 berkedalaman 1 m. Pantas suami Kastini itu berani melepas pekerjaannya sebagai konsultan keuangan di Jakarta Pusat.

Perluas areal

Nun di Bandung, Ir R. M. Son Son Sundoro, lebih dahulu menikmati keuntungan hasil pembesaran belut. Itu setelah ia dan temannya sukses memasok ke beberapa negara. Sebut saja Hongkong, Taiwan, Cina, Jepang, Korea, Malaysia, dan Thailand. Menurut Son Son pasar belut mancanegara tidak terbatas. Oleh karena itu demi menjaga kontinuitas pasokan, ia dan eksportir membuat perjanjian di atas kertas bermaterai. Maksudnya agar importir mendapat jaminan pasokan.

Sejak 1998, alumnus Teknik dan Manajemen Industri di Institut Teknologi Indonesia, itu rutin menyetor 3 ton/hari ke eksportir. Itu dipenuhi dari 30 kolam berukuran 5 m x 5 m di Majalengka, Ciwidey, Rancaekek, dan 200 kolam plasma binaan di Jawa Barat. Ia mematok harga belut ke eksportir US$4-US$5, setara Rp40.000-Rp60.000/kg isi 10-15 ekor. Sementara harga di tingkat petani plasma Rp20.000/kg.



Sumber: Drs Ruslan Roy, MM, Ir R. M. Son Son Sundoro, www.eelstheband.com, dan telah diolah dari berbagai sumber.

Terhitung mulai Juli 2006, total pasokan meningkat drastis menjadi 50 ton per hari. Itu diperoleh setelah pria 39 tahun itu membuka kerjasama dengan para peternak di dalam dan luar Pulau Jawa. Sebut saja pada awal 2006 ia membuka kolam pembesaran seluas 168 m2 di Payakumbuh, Sumatera Barat. Di tempat lain, penggemar travelling itu juga membuka 110 kolam jaring apung masing-masing seluas 21 m2 di waduk Cirata, Kabupaten Bandung. Total jenderal 1-juta bibit belut ditebar bertahap di jaring apung agar panen berlangsung kontinu setiap minggu. Dengan volume sebesar itu, ayah 3 putri itu memperkirakan keuntungan sebesar US$2.500 atau Rp 20.500.000 per hari.

Di Majalengka, Jawa Barat, Muhammad Ara Giwangkara juga menuai laba dari pembesaran belut. Sarjana filsafat dari IAIN Sunan Gunungjati, Bandung, itu akhir Desember 2005 membeli 400 kg bibit dari seorang plasma di Bandung seharga Rp11,5- juta. Bibit-bibit itu kemudian dipelihara di 10 kolam bersekat asbes berukuran 5 m x 5 m. Berselang 4 bulan, belut berukuran konsumsi, 35-40 cm, sudah bisa dipanen.

Dengan persentase kematian dari burayak hingga siap panen 4%, Ara bisa menjual sekitar 3.000 kg belut. Karena bermitra, ia mendapat harga jual Rp12.500/ kg. Setelah dikurangi ongkos perawatan dan operasional sebesar Rp9- juta dan pembelian bibit baru sebesar Rp11,5- juta, tabungan Ara bertambah Rp17-juta. Bagi Ara hasil itu sungguh luar biasa, sebab dengan pendapatan Rp3- juta- Rp4-juta per bulan, ia sudah bisa melebihi gaji pegawai negeri golongan IV.

Bibit meroket

Gurihnya bisnis belut tidak hanya dirasakan peternak pembesar. Peternak pendeder yang memproduksi bibit berumur 3 bulan turut terciprat rezeki. Justru di situlah terbuka peluang mendapatkan laba relatif singkat. Apalagi kini harga bibit semakin meroket. Kalau dulu Rp10.000/kg, sekarang rata-rata Rp27.500/kg, tergantung kualitas, ujar Hj Komalasari, penyedia bibit di Sukabumi, Jawa Barat. Ia menjual minimal 400-500 kg bibit/bulan sejak awal 1985 hingga sekarang.

Pendeder pun tak perlu takut mencari pasar. Mereka bisa memilih cara bermitra atau nonmitra. Keuntungan pendeder bermitra: memiliki jaminan pasar yang pasti dari penampung. Yang nonmitra, selain bebas menjual eceran, pun bisa menyetor ke penampung dengan harga jual lebih rendah 20-30% daripada bermitra. Toh, semua tetap menuai untung.

Sukses Son Son, Ruslan, Ara, dan Komalasari memproduksi dan memasarkan belut sekarang ini bak bumi dan langit dibandingkan 8 tahun lalu. Siapa yang berani menjamin kalau belut booming gampang menjualnya? ujar Eka Budianta, pengamat agribisnis di Jakarta.

Menurut Eka, memang belut segar kini semakin dicari, bahkan harganya semakin melambung jika sudah masuk ke restoran. Untuk harga satu porsi unagi-hidangan belut segar-di restoran jepang yang cukup bergengsi di Jakarta Selatan mencapai Rp250.000. Apalagi bila dibeli di Tokyo, Osaka, maupun di restoran jepang di kota-kota besar dunia.

Dengan demikian boleh jadi banyak yang mengendus peluang bisnis belut yang kini pasarnya menganga lebar. Maklum pasokan belut-bibit maupun ukuran konsumsi-sangat minim, sedangkan permintaannya membludak.

Sumber Trubusonline

Beternak itik

BUDIDAYA TERNAK ITIK


1. SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

2. SENTRA PETERNAKAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang
mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

3. J E N I S
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1) Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2) Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3) Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.

Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

4. MANFAAT
1) Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2) Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3) Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4) Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5) Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

5. PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1).
Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 derajat C.
2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
4. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
a. kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
b. kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
c. kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
5. Kondisi kandang dan perlengkapannya
Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

6.2. Pembibitan
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1) Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
a. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
b. memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
c. membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

2) Perawatan bibit dan calon induk
a. Perawatan Bibit
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
b. Perawatan calon Induk
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.

3) Reproduksi dan Perkawinan
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).

6.3. Pemeliharaan

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.

2. Pengontrol Penyakit
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.

3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase.
Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
c. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
d. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).

Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
a. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
b. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
c. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.

6. Pemeliharaan Kandang
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.


7. HAMA DAN PENYAKIT
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat

Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1. Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

8. P A N E N
8.1. Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
8.2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

9. PASCA PANEN
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
a) Pengawetan dengan air hangat
Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
b) Pengawetan telur dengan daun jambu biji
Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
c) Pengawetan telur dengan minyak kelapa
Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
d) Pengawetan telur dengan natrium silikat
Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
e) Pengawetan telur dengan garam dapur
Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya itik di Semarang tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1) Permodalan
a. Modal kerja
- Anak itik siap telur um 6 bl 36 paketx500 ek x Rp 6.000
- Biaya kelancaran usaha dan lain-lain
Rp 108.000.000,-
Rp 4.000.000,-
b. Modal Investasi
- Kebutuhan kandang 36 paket x Rp 500.000,-
Rp 18.000.000,-
Jumlah kebutuhan modal
Prasyaratan kredit yang dikehendaki:
- Bunga (menurun) 20% /tahun
- Masa tanggung angsuran 1 tahun
- Lama kredit 3 tahun Rp 130.000.000,-

2) Biaya-biaya
a. Biaya kelancaran usaha dan lain-lain Rp 4.000.000,-
b. Biaya tetap
- Biaya pengambalian kredit:
- Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun I
- Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun II
- Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun III
- Biaya penyusutan kandang:
- biaya penyusutan kandang tahun I
- biaya penyusutan kandang tahun II
- biaya penyusutan kandang tahun III

Rp 14.723.000,-
Rp 86.125.000,-
Rp 73.125.000,-

Rp 3.600.000,-
Rp 3.600.000,-
Rp 3.600.000,-

3) Biaya tidak tetap
a. Biaya pembayaran ransum:
- biaya ransum tahun I
- biaya ransum tahun II
- biaya ransum tahun III
Rp 245.700.000,-
Rp 453.600.000,-
Rp 453.600.000,-
b. Biaya pembayaran itik siap produksi:
- pembayaran tahun I
- pembayaran tahun II
- pembayaran tahun III
Rp 108.000.000,-
-
-
c. Biaya pembayaran obat-obatan:
- biaya pembayaran obat-obatan tahun I
- biaya pembayaran obat-obatan tahun II
- biaya pembayaran obat-obatan tahun III
(Biaya obat-obatan adalah 1% dari biaya ransum)
Rp 2.457.000,-
Rp 4.536.000,-
Rp 4.436.000,-

4) Pendapatan
a. Penjualan telur tahun I Rp 384.749.920,-
b. Penjualan telur tahun II Rp 615.600.000,-
c. Penjualan telur tahun III Rp 615.600.000,-
d. Penjualan itik culling 2 x 1.425 x Rp 2.000,- Rp 5.700.000,-

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Telur dan daging itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar. Kebutuhan akan telur dan daging pasar internasional sangat besar dan masih tidak seimbang dari persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihat bahwa baru dua negara Thailand dan Malaysia yang menjadi negara pengekspor terbesar. Hingga saat ini budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanji untuk dikembangkan secara intensif.