Tampilkan postingan dengan label spt. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label spt. Tampilkan semua postingan

Kamis, 22 Maret 2012

Usaha Kripik Bayam


Bingung menentukan usaha apa yang akan dilakukan? Usaha Keripik bayam barangkali sesuai dengan kebutuhan anda. Bisnis keripik bayam menjadi alternatif bisnis bagi anda karena cukup mudah diakukan. Selain itu menekunis bisnis keripik bayam tidak memerlukan modal usaha yang besar. Cukup dengan modal yang kecil sudah bisa menjalankan usaha ini. Keripik bayam merupakan makanan camilan alternatif dari sekian banyak makanan camilan. Meski sebagai makanan camilan, keripik bayam mengandung gizi yang cukup besar, karena bayam sendiri dikenal memiliki gizi yang tinggi.

Peluang usaha bisnis keripik bayam cukup terbuka, mengingat minat masyarakat akan makanan ini cukup besar. Disamping itu bahan baku bayam cukup banyak tersedia di sekitar kita. Dapat diperoleh dengan mudah dan harganya murah.
Analisa Usaha Sederhana Keripik Bayam

Untuk memulai usaha keripik bayam ini berikut analisa bisnis secara sederhana saja. Untuk kapasitas produksi yang lebih besar tinggal menyesuaikan saja. Misalnya saja Modal Anda adalah sebesar : Rp.20.000, maka yang bisa dilakukan untuk bisnis keripik bayam ini adalah sebagai berikut :

A. Pengeluaran Untuk Usaha Keripik Bayam

Membeli 4 ikat bayam : Rp.2000

Tepung kanji : Rp 2000

Minyak goreng kecil : Rp. 6.000

Bumbu-bumbu penyedap (bawang putih,ketumbar, kemiri, kunyit,dan bumbu penyedap) : Rp.3.000

Plastik kecil untuk membungkus : Rp.5.000 (isi 100)

Total Pengeluaran : Rp.18.000

B. Pemasukan dari Usaha Keripik Bayam
Sekarang mari mengalkulasikan biayanya :

Jika dalam seikat bayam Anda mampu membuat 3 bungkus bayam yang di dalam bungkus tersebut terdapat 10 lembar daun bayam yang dihargai Rp, 3.000

Maka untuk 4 ikat bayam Anda dapat membuat 12 bungkus bayam, maka omset yang Anda peroleh adalah Rp.36.000, Anda akan mendapat untung Rp.16.000.
Pemasaran Usaha Keripik Bayamhttp://www.blogger.com/img/blank.gif

Pemasaran usaha keripik bayam cukup mudah dan sederhana. Sebagai makanan camilan keripik bayam dapat dipasarkan melalui warung-warung di sekitar anda dengan model konsinyasi(titip jual). Jika kualitas keripik bayam sudah bagus dan konsisten dalam hal mutu, serta sudah memiliki label dari dinkes anda dapat memasarkan keripik bayam di supermarket. Untuk memasarkan di pasar modern seperti supermarket memang memerlukan cara-cara tersendiri.(Galeriukm).

Sumber: galeri ukm

http://www.ukmptk.com/~artikel/bisnis/resep-keripik-bayam-buat-yang-mau-berbisnis-tanpa-modal-besar?page=0%2C0%2C4

Usaha Kripik Ceker


Dewasa ini telah banyak dimanfaatkan hasil-hasil samping (By Produk) dari produksi ternak menjadi produksi yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, misalnya saja bulu unggas yang kemudian diolah menjadi bola bulu tangkis atau “Kok”, atau bahan untuk membuat lukisan, kulit ternak dibuat tas, sepatu dan bahan-bahan asesoris lainnya, usus ayam dibuat kripik usus b ahkan cekernya juga dibuat kripik yang cita rasanya tidak kalah dengan rambak kulit sapi atau yang lainnya.
Kesemuanya ini membuktikan bahwa masyarakat kita telah mampu meningkatkan nilai tambah dari “By Produk” hasil pembudidayaan hasil ternak untuk menambah penghasilan yang lebih baik.
“Ceker ayam” yang merupakan hasil samping dari rumah potong ayam atau pengusaha ayam potong yang dijual dalam bentuk sudah disembelih dan dibersihkan bulunya selama ini praktis hanya digunakan untuk masak sup atau direbus untuk diambil kuahnya atau kaldunya saja. Padahal cakar ayam dapat didayagunakan untuk mendapatkan nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Jenis makanan yang berasal dari hasil samping budi daya ayam termasuk kripik ayam ini mulai banyak diproduksi di daerah-daerah yang banyak menghasilkan ayam broiler misalnya di Jawa Timur; Kabupaten Sidoarjo, Jombang, Mojokerto. Untuk Kabupaten Sidoarjo budi daya ini dilakukan oleh masyarakat wilayah Kecamatan Krian sudah ada pedagangnya, dan memasok ceker ayam terbatas di daerah kota besar Surabaya. Harganya pun cukup mengundang minat bagi yang ingin memproduksinya untuk dijadikan kripik ceker ayam yaitu anatara Rp 30.000 sampai Rp 35.000 per kilogramnya.
Ukuran kulit ceker (kaki) ayam potong ini panjangnya 11 cm dangan lebar 4cm dan tebal kulit 0,8 mm, sedangkan kandungan gizinya adalah kadar air 65,90%, kadar protein 22,98%, kadar lemak 5,60%, kadar abu 3,03%, lain-lain 2,03%.
Mengolah Ceker Ayam
Sebelum mengolah ceker ayam , pemilihan ceker ayam sangat perlu diperhatikan agar diperoleh kwaliats kripik ceker yang diharapkan dan mempunyai nilai tinggi. Pilih ceker ayam yang utuh, tidak luka atau bekas penyakit kulit. Selain itu, pililah ceker ayam yang baru dipotong sekurang-kurangnya 8 jam setelah dipotong.
Apabila sudah lebih dari 8 jam sejak pemotongan, biasanya mulai banyak ditumbuhi oleh bakteri dan mikroornanisme sehingga mudah rusak saat proses pengulitan dan pemasakan.
Proses Pembuatan Kripik Ceker Ayam
1. Pilih satu persatu ceker ayam yang akan dibuat kripik
2. Cuci bersih ceker ayam dengan air yang mengalir
3. Rendam dengan air kapur sebanyak 2 persen dari berat semua ceker ayam selama 4 jam, fungsi kapur untuk kerenyahan /keempukan
4. Cuci kembali dengan air yang mengalir sampai bersih sambil dibuang kulit arinya yang berwarna kekuningan
5. Masukkan kedalam panic berisi air dingin kemudian dipanaskan hingga air mengeluarkan gelembung-gelumbung kecil (tidak sampai mendidih)
6. Lakukan pengujian kulit dengan menusukkan garpu pada ceker ayam, apabila garpu mudah ditusukkan maka ceker ayam maka kulit sudah masak
7. Tiriskan selama 10 menit agar mudah melakukan pengulitan
8. Kuliti ceker ayam dengan menggunaka gunting atau pisauhttp://www.blogger.com/img/blank.gif
9. Rendam kulit ceker ayam dalam bumbu yang terdiri dari ketumbar, bawang putih, kunyit dan garam
10. Jemur kulit ceker ayam dengan bagian luar berada dibagian bawah (agar mudah mengambilnya setelah kering)hingga kering
11. Kulit ceker ayam yang telah kering kemudian digoreng dalam minyak goreng hingga terendam, sehingga akan menghasilkan gorengan yang empuk dan renyah
Kripik ceker ayam ini memiliki rasa asin dan gurih seperti lanyaknya kripik usus ayam yang telah banyak dipasarkan, hanya saja pada pembuatan kripik ceker tersebut harus lebih membutuhkan ketrampilan dalam menguliti ceker ayam sehingga bisa menghasilkan guntingan/potongan kulit yang baik dan utuhUntuk membuat 1 kilogram kripik ceker ini hanyak dibutuhkan kurang lebih 8 kilogram ceker ayam segar.

Sumber : kompasiana

Sangkar Burung Pak Salman


Bruno, sebuah kecamatan di pojok barat laut Kabupaten Purworejo, selama ini memang dikenal sebagai daerah tertinggal dengan indeks kemajuan pembangunan yang rendah. Sebagian masyarakatnya masih hidup di bawah garis kemiskinan. Namun di balik itu semua, ternyata Bruno menyimpan banyak sekali potensi ekonomi yang belum tergarap secara optimal. Potensi ekonomi dalam bentuk unit-unit usaha kecil dan menengah (UKM) itu misalnya usaha lanting kuning, gula aren, tahu tempe, jahe, kerajinan tikar, anyaman bambu, dan sangkar burung.

Kerajinan sangkar burung di Dusun Kedungwungu, Desa Kaliwungu merupakan salah satu unit usaha yang paling berkembang. Usaha milik Pak Salman ini merupakan satu-satunya usaha kerajinan sangkar burung di Kecamatan Bruno. Usaha yang telah dijalankan puluhan tahun ini menghasilkan sangkar burung dengan berbagai variasi ukuran dan bentuk. Area pemasarannya pun telah menjangkau Kutoarjo, Purworejo kota, bahkan sampai ke Wonosobo.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
Pak Salman yang memiliki empat orang pegawai ini menjual sangkar burung buatannya dengan kisaran harga enam ribu hingga lima puluh ribu rupiah bergantung besar kecilnya ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan.. Jumlah sangkar burung yang terjual tiap harinya masih sangat fluktuatif tergantung banyaknya jumlah pesanan. Hal ini membuat omset penjualan yang bisa dicapai oleh Pak Salman pun naik turun tiap bulannya.

Kendala utama yang dihadapi Pak Salman dalam memajukan usahanya adalah ketiadaan modal usaha. Terbatasnya modal membuat Pak Salman tidak mampu menaikkan jumlah produksi sangkar burungnya dan melakukan ekspansi pasar. Adanya kredit bunga lunak dari bank atau investor pastinya akan mampu memajukan usaha sangkar burung ini.

Foto dan teks : Meylan Fredy Ismawan (Tim KKN PPM UGM unit Bruno)