Senin, 24 Januari 2011

Alternatif strategi berkarir di dunia IT

Sering kali saya ditanya oleh kawan-kawan mahasiswa Dcc atau (dari berbagai perguruan tinggi), maupun para profesional muda di bidang IT dengan pertanyaan-pertanyaan standar, seperti, “Apa trend IT ke depan?”, “Sebaiknya tugas akhir apa yang di ambil supaya siap pakai?”, “Bidang IT apa yang sebaiknya saya pelajari?”. Sekitar itulah pertanyaan-pertanyaan yang sering timbul dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan masyarakat IT yang muda.

Jawaban saya biasanya sangat sederhana & standar sekali, yaitu:

“Kerjakan apa yang anda sukai ….
Jangan lupa, sebanyak mungkin beramal untuk masyarakat banyak”

Jawaban saya memang terkesan sangat sederhana & bercanda. Memang demikianlah strategi sederhana yang akhirnya saya yakini pada hari ini.

Mengapa jawaban demikian yang akhirnya saya berikan? Saya sering memperhatikan orang / anak-anak yang dihasilkan produk pendidikan di Indonesia umumnya lebih suka di tunjukan jalan. Mungkin karena kebiasaan di masa kecil & pendidikan dasarnya yang terbiasa menerima petunjuk dari guru, seringkali kurang di rangsang untuk mengambil inisiatif & berfikir kreatif – hal ini menyebabkan kadang sulit untuk anak-anak muda ini untuk mengetahui sebetulnya apa yang mereka sukai.

Yah mungkin sulit untuk mengetahui apa yang kita sukai jika kita sendiri tidak mengetahui bidang tersebut. Cara yang paling sederhana yang sering di sarankan kepada mahasiswa saya untuk mengetahui apa yang dia sukai ada beberapa langkah sederhana yang tidak sulit:

• Pertama, membaca berbagai ilmu sekitar IT yang bisa dia peroleh dengan mudah di Internet. Tergantung jenis bidang ilmu yang ingin di dalami berbagai dokumen yang menerangkan secara detail tentang spesifik ilmu yang kita inginkan. Untuk bidang Linux ada baiknya melihat-lihat http://www.linuxdoc.org, http://pandu.dhs.org.

• Kedua, ada baiknya kita mulai mencoba di komputer yang kita miliki / bisa kita pinjam di sekolah / teman. Mau tidak mau kita harus mencoba & mengkutak-katik di komputer. Tidak mungkin kita bisa menghayati suatu ilmu tanpa mempraktekan di lapangan. Kebetulan untuk IT ini praktek lapangan-nya tidak terlalu sulit sebetulnya karena kita bisa eksperimen sendiri di peralatan komputer yang kita miliki.

• Ketiga, bergabung & berdiskusi dengan rekan-rekan lainnya di internet melalui berbagai mailing list di Internet. Salah satu tempat yang baik untuk berkumpul / berdiskusi di Internet bisa dilakukan di http://www.yahoogroups.com.

Dengan tiga (3) langkah sederhana di atas, jika dilakukan dalam waktu yang lama akan memungkinkan kita untuk mengerti sebuah ilmu / pengetahuan IT yang kita inginkan. Yang perlu di wanti-wanti adalah kita harus fokus pada sebuah bidang yang spesifik. Manusia pada dasarnya terbatas, tidak mungkin kita menguasai semua ilmu pengetahuan secara penuh. Untuk menjadi seorang profesional di bidang IT kita harus fokus pada satu bidang yang kita sukai saja, oleh karena itu sebaiknya memilih bidang yang betul-betul kita sukai.

Sering kali kita terjebak dalam paradigma, mencari bidang akan menjadi trend dimasa depan. Sarannya, jangan terjebak pada paradigma “me too” – anda akan hancur karena tidak ada yang pasti untuk masa dengan & sering kali membuat anda menjadi plin-plan.

Langkah selanjutnya adalah proses menjual diri supaya kita bisa berkarya & menjadi seorang profesional di bidang IT. Saran / langkah sederhana yang biasanya saya berikan kepada mahasiswa saya tidak banyak, misalnya:

• Pertama, belajar bekerjasama dengan rekan lainnya – karena tidak mungkin kita melakukan segala sesuatu-nya sendiri. IT sangat dinamis, kerjasama & networking menjadi kunci dalam berkarya secara profesional. Seringkali, dengan networking antar manusia ini yang akhirnya akan menghasilkan pekerjaan bagi masing-masing kita.

• Kedua, aktif memberikan jawaban di mailing list. Hal ini akan memperlihatkan tingkat kepakaran seseorang maupun memacu seseorang untuk terus belajar mendalami ilmunya. Sukur-sukur jika kemampuan ini terus berkembang sehingga menjadi kemampuan untuk menulis artikel-artikel di berbagai media di sekitar pengetahuan IT. Kemampuan menulis tersebut yang pada akhirnya menjadi kunci yang penting dalam menjual diri seseorang.

• Ketiga, pada tingkat yang lebih tinggi adalah kemampuan untuk programming yang baik dan kemampuan untuk menulis buku. Tingkat ini akan dicapai secara perlahan & sangat tergantung kepada kemauan kita dalam memberikan / menggunakan ilmu pengetahuan yang kita miliki untuk kepentingan masyarakat banyak. Semakin banyak kita beramal & menggunakan pengetahuan yang kita miliki untuk masyarakat banyak akan semakin mudah kita mencapai tingkat yang tinggi dalam profesionelitas IT.

Jika kita cukup jeli melihat tiga langkah terakhir, maka akan tampak sekali bahwa sebetulnya kita tidak perlu terikat secara solid dalam sebuah perusahaan IT untuk menjadi seorang profesional dibidang IT. Sebagian bahwa dilakukan secara mandiri dari rumah bermodalkan PC, modem & telepon. Bekerja secara SOHO menjadi sangat mungkin dengan infrastruktur IT & Internet – bukan sebuah idaman yang imajiner, tapi merupakan hal yang sangat mungkin & nyata dapat dilakukan dengan mudah di Indonesia.

Mudah-mudahan tulisan ini dapat menjelaskan secara garis besar sebuah alternatif strategi untuk menjadi profesional di bidang IT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar