Kamis, 30 Juni 2011

Kisah suksesnya Buta Aksara karena Berdagang Kayu

Pantang Menyerah

Masih banyak yang percaya, kesuksesan seseorang salah satunya diukur dari tingkat pendidikan. Tapi, tak selamanya rumis itu berlaku. Tak sedikit yang punya latar belakang pendidikan tinggi, masih berpredikat pengangguran.

Sebaliknya, tak sedikit pula yang berpendidikan rendah, justru meraih kesuksesan. Bahkan Salimin (51), warga padukuhan Jamus Pengasih Kulonprogo, meski buta aksara, kini sukses berdagang kayu. Omzetnya kisaran Rp. 30 juta/bulan. Eoknya, Salimin bukan dari keluarga mampu. Dia anak pedagang buah sawo yang penghasilannya tak cukup untuk menghidupi Salimin dan tiga saudaranya. Keterbelakangan ekonomi membuat orangtua Salimin tak menyekolahkan anaknya. Hanya sempat mengenyam pendidikan kelas I SD. Belum bias membaca dan menulis. Yang dia kuasai hanya angka dan rumus berhitung yang sederhana. “Orangtua saya tidak mampu. Pekerjaannya sebagai pedagang buah sawo tidak mencukupi kebutuhan empat orang anaknya. Lalu, saya disuruh keluar dari sekolahd an bekerja,” kenang Salimin.

Meskipun nasib waktu itu tidak berpihak, Salimin tidak mengeluh. Dia setia membantu ibunya di pasar berjualan sawo. Setiap pagi, Salimin memanggul buah sawo ke pasar. “Waktu itu, saya Cuma diberi upah jajan pasar. Namanya juga masih kecil. Dibelikan makanan saja sudah senang. Tapi, lama-lama saya berpikir. Tidak mungkin nasib membaik kalau hanya membantu ibu, ujarnya.

Salimin lalu mencoba mandiri dengan berjualan sendiri. Supaya tidak bersaing dengan ibunya, dia berjualan kelapa. Selama beberapa tahun, Salimin berjualan kelapa di Pasar Wates. Setiap pagi jalan kaki naik turun gunung. “Maklum, waktu itu angkutan umum belum ada. Oran gpunya sepeda onthel juga masih bisa dihitung dengan jari,” cetusnya.

Setelah dihitung-hitung, ternyata jualan kelapa tidak mendatangkan keuntungan yang layak. Salimin pun alih profesi dengen berjualan layang-layang.

Pada alamat berikut, anda bisa menyimak perjuangan Salimin dengan bermodalkan Rp. 50 ribu. Dia mampu mengembangkan bisnisnya menjadi binis yang beromzet puluhan juta rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar