Kamis, 30 Juni 2011

Sekelumit kisah Tukang Sampah yang sukses menjadi Miliarder

Tak harus berpendidikan tinggi dan punya modal besar. Asal punya niat dan mau kerja keras, siapa saja punya hak meraih kesuksesan materi. HM Marsono (48), contohnya. Pebisnis bahan bangunan dan property ini, dulu bekerja sebagai tukang sampah. Masa kecilnya sarat penderitaan.

Sejak uur satu setengah tahun, Marsono keci sudah berpisah dengan ibu kandungnya. Orangtuanya cerai, ayahnya kawin lagi. Ibutnya merantau ke Yogya. Marsono ikut sang nenek tinggal di Boyolali. Dia memanggil neneknya itu dengna panggilan simbok. Usia 7 tahun, Marsono bias melihat wajah ibu kandungnya. Itu pun atas kebaikan hati pamannya, setelah dirinya merengek minta diajak pergi ke Yogya.

Masa kecil Marsono tidak memiliki keceriaan sebagaimana layaknya anak-anak seusianya. Untuk biaya sekolah harus bekerja mencari ramban (hjauan) pakan sapi di lereng Gunung Merbabu. Neneknya orang susah. Untuk makan sehari saja harus bekerja mencari ranting pohon dan kayu bakar di hutan lantas dijual. Makan nasi putih bagi Marsono kecil merupakan kenikmatan luar biasa. Sebab setiap hari dia selalu makan bulgur. Pun hanya satu kali sehari. Pagi mengenal yang namanya sarapan. Hanya sepotong singkong rebus yang dibawanya sebagai bekal mencari rumput di hutan.

Siangnya sepulang merumput, dia sekolah di SD Mrawon Gladaksari Ampel Boyolali. Dengan seragam sekedarnya tanpa sepatu. Marsono menapaki langkah pergi ke sekolah tanpa tahu kelak ingin menjadi apa. Dia tak memiliki cita-cita.

Lulus SD tahun 1977, Marsono bertekad ikut ibu kandungnya di Yogya. Harapamnya, dia bisa melanjutkan sekolah. Namun kenyataan berbicara lain. Sampai akhirnya Marsono harus rela hanya bisa sampai kelas II SMP dan drop out. Lalu dia sewa becak untuk mengangkut sampah rumah-rumah orang kaya seputaran Karangkajen, dibuang ke tempat sampah.

Tunggu tidak hanya sampai disitu. Pada alamat berikut ini anda bisa melihat perubahan cucuran keringan marsono yang mengalir sampai cucuran tesebut membawa dia mengalami perubahan nasibnya menjadi seorang Miliarder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar