Senin, 27 Juni 2011

Uniknya, sandal tempurung. Laris untuk suvenir

Lahan menggali untung


Tempurung, limbah kelapa itu ternyata bisa dimanfaatkan untuk berbagai bahan kerajinan. Salah satunya dibuat sandal, Kalurahan Purbalingga Wetan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga meruapkaan sentra kerajinan sendal tempurung kelapa.

Unardi, salah satu pelopor kerajinan sandal tempurung kelapa mengungkap, ide membuat sandal tempurung kelapa muncul begitu saja. Inspirasinya berawal saat melihat potongan sisa tempurung yang sudah dibuat menjadi berbagai macam kerajinan. Daripada potongan tempurung kecil-kecil tidak dipakai, lantas dimanfaatkan dengan cara dirangkai secara vertical dan direkatkan dengan lem.

Sebagian besar pesanan sandal tempurung untuk souvenir. Sebagian besar produksinya dipasarkan ke Bandung, Jakarta dan Bali. Karena keunikannya itulah yang membuat sandal tempurung cukup laris. Unardi mengungkapkan, meski berbahan dasar sebagian besar dari tempurung kelapa, namun again alas sandal tetap mengguankan bahan karet atau plastic. Sementara bagian pengikat kaki, juga sama dengan sandal lainnya. Tempurung hanya digunakan pada pelapis alas sandal.

Harga sepasang sandal ini juga tidak begitu mahal, Rp. 25.000. Harga itu berlaku untuk jenis sandal dengan ukuran apa saja.

Para pengrajin sandal tempurung diwadahi dalam kelompok “manunggal Karya’. Menurut ketuanya, Sutrisno, kini terdaftar 42 perngrajin bergabung di kelompoknya. Di amenambahkan, selain membuat sandal, para pengrajin tersebut juga memproduksi 34 macam barang berbahan tempurung.

Hasil kerajinan ini sebagian besar untuk keperluan rumah tangga seperti irus, centong, sendok kayu kelapa, piringan kayu, cirri, dan penghalus sambal, jam tempurung, dan sebagainya. Bahan dasar yang digunakan selain limbah tempurung, jug apotongan kayu kelapa (glugu) dan potongan kayu melinjo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar