Senin, 04 Juli 2011

Cara mengawetkan Telur Puyuh

Telur puyuh rentan busuk. Mencegah itu, perlu dilakukan upaya pengawetan. Tujuannya, mencegah keluarnya air dari dalam telur. Beberapa proses pengawetan telur utuh yang diawetkan bersama kulitnya antara lain” proses pendinginan, pembungkusan kering; pelapisan dengan minyak dan pengasinan.

Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi telur diperlukan teknik penanganan yang tepat agar tak mengurangi kandungan nutrisi yang ada pada telur puyuh.

Proses membuat telur puyuh asin: Telur berkualitas baik, dibersihkandengan air hangat. Lalu keringkan. Dilanjutkan pengamlasan permukaan kulit untuk membuka pori-pori.

Siapkan adonana pengasin. Pertama-tama buat campuran abu gosok dan garam dengan perbandingan 1:0,5. Setelah itu menambahkan air secukupnya sampai membentuk pasta. Selain abu gosok dapat juga menggunakan bubuk bata merah.

Bungkus setiap telur puyuh dengan adonan secara merata di permukaan telur dengan tebal 1mm.. Simpan telur puyuh dalam ember plastik selama 7 – 10 hari dan meletakkan pada ruang terbuka. Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur puyuh akan semakin tinggi sehingga telur akan semakin awet, tapi kian asin. Setelah itu, bersihkan telur puyuh dan pastikan telur puyuh tetap dalam ekadaan utuh dan bagus. Lalu direbus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar