Sabtu, 02 Juli 2011

Kejujuran, Kunci Utama dalam Membangun Usaha

Meski berlabel Industri rumahan, rumah produksi gula semut yang dikelola oleh Sugiyo terbilang sukses. Tidak sedikit industri serupa yang jatuh. Masalah memang selalu saja datang silih berganti. Namun bagi Sugiyo, di samping masalah haruslah diiringi oleh doa dan hal terbaik yang selalu mengiringi.

“Kejujuran itu kunci utama untuk membangun usaha. Mungkin segala hal memang harus dilandasi oleh kejujuran. Namun, untuk gula semut sendiri, saya selalu berusaha jujur kepada semua pembeli, petani maupun pekerja,” tegasnya

Sejak 2001, Sugiyo menggeluti usaha gula semut. Sementara di Kecamatan Kokap sendiri, usaha serupa sudah ada yang berdiri.

“Tak ada yang spesial dari rumah produksi kami. Semuanya sama, sama-sama produksi kokap,” katanya.

Memutuskan untuk beralih pada produksi gula semut, awalnya Sugiyo kecewa dengan hasil penjualan gula kelapa (gula Jawa, gula bathok, red) di pasar. Merasa untungnya tak meningkat, ia berinovasi dengan gula semut. Meski bukan barang baru, saat itu, gula semut belum banyak diproduksi oleh banyak orang. Dengan pertimbangan keunggulan dari gula semut.

“Adanya campuran rasa, jahe, kencur, lengkuas, temu lawak dan lainnya memberikan khasiat gula semut lebih disukai oleh orang. Pasarnya bebas, ya di pasar maupun ke perusahaan-perusahaan. Di sini kami terbuka, siapa yang mau beli silahkan beli,” ujarnya.

Untuk menggapai beragam kalangan, Sugiyo mengemas produksnya dengan beragam ukuran. Mulai dari partai kecil hingga besar.

“Kalau untuk kemasan 1 pon saya jual Rp. 3.500 – 4.000 perbungkus. Terserah nanti konsumen mau jual ke pasar berapa jumlahnya,” lanjutnya.

Melihat pasar yang terus menggeliat, berbagai antisipasi dilakukan oleh Sugiyo. Menurutnya, untuk partai besar, mereka mampu memproduksi sampai dengan 200 kg shari.

Meski hanya dijalankan dengan delapan pekerja saja, tak mengherankan jika omzet produksi tersebut tercapai. Tak ada tenaga eksta. Selalu ada antisipasi untuk rencana kedepan. Maka dari itu, Sugiyo berusha selalu membuat inovasi selama ia mampu.

Sebuah usaha harus memiliki target. Hal itu pula yang selalu dipegang oleh Sugiyo. Dalam kesehariannya, tak perlu ia mengawasi para pekerja seiap hari. Dengan keterampian yang dimiliki oleh para pekerjanya. Sugiyo yakin mampu memenuhi setiap permintaan pemesan.

Meski masalah disiplin waktu para pekerja terkadang menghambat, Sugiyo sudah betul mana pekerja yang memang cepatan ataupun mahir dalam bekerja.

Artikel lainnya yang terkait mengenai Sugiyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar