Sabtu, 02 Juli 2011

Solusi berpacaran dalam menyingkapi keadaan saat ini

Cinta berat diongkos, mungkin kalimat ini sudah jarang terdengar. Namun, jika cinta berat dimakan tentunya setiap orang pernah merasakan. Makan berdua dengan orang terkasih, tentunya mengasyikkan. Jika dilakukan setiap hari? Bisa bangkut tentunya. Uang kas pacaran pun jadi solusinya.

Ini yang coba diterapkan oleh Rudi (21) bersama kekasihnya Dewi (20) saat ini. BUkannya takut di bilang pelit atau nggak modak. Cowok asal Balikpapan ini mengatakan keputusan ini sengaja diambilnya untuk menyehatkan kondisi keuangan masing-masing.

“Kalau keluarnya cuma seminggu sekali, mungkin nggak masalah, tapi kalau setiap harikan bangkrut juga lama-lama. Dulu dalam seminggu, uang yang harus dikeluarkan bisa Rp. 200.000 buat makan, nonton sama jalan-jalan saja. Makanya diadain uang kas pacaran khusus untuk makan, nonton sama jalan. BIar sama-sama enak aja ngejalaninya,” Terangnya.

Rudi mengakui, awalnya ia sempat merasakan tak enak hati saat ingin membicakan masalah uang kas pacaran tersebut dengan kekasih yang baru dipacarinya selama tiga bulan terakhir ini. Namun, secara perlahan-lahan, penggemar bakso ini pun memberanikan diri untuk mengungkapkan keinginannya tersebut, karena didesak kondisi ekonominya saat itu.

“Sempat nggak enak juga waktu itu. Tpai untungnya pacar saya mulai mengerti kondisi keuangan saya. Pacaran memang membutuhkan pengorbanan, tapi kalau masalah materi kan bisa diomongkan baik-baik dengna pacar, bagaimaan solusi,” jelasnya.

Saat ini, dalam sebulan Rudi dan kekasihnya harus memasukkan uang Rp. 300.000 pr orangnya untuk biaya mereka makan, jalan, nonton dan lain sebagainya. Rudi menambahkan, uang yan gterkumpul tersebut harus cukup sampai akhir bulan, karena itu meski memiliki uang kas pacaran mereka tetap tak boleh boros memakainya.

“Memang lebih enak aja kalau ada uang khusus buat pacaran, jadikan bisa mengatur pengeluaran lainnya dan nggak perlu pusing waktu pacaran. Pokoknya susah senang harus dirasain bersama,” kelakarnya.

Dewi, kekasih Rudi pun tak mempermasalahkan di adakannya uang kas pacaran. Karena menurutcewek asal Surabaya ini,, dirinya memang sering gentian membayari jika sedang makan, nonton atau lain sebagainya.

“Sebelum ada uang kas pacaran memang selalu gentian, Cuma persentasenya memang lebih sering cowok saya yang bayarin. Kasian juga kalau yang bayarin pacar saya terus,” urainya.

Karena itu, penggemar Ketty Pery ini pun mendukung gagasan dari kekasihnya perihal diadakannya uang kas pacaran. Karena menurut Dewi, dengan diadakannya uang khusus pacaran ini membuatnya merasa bebas dan tidak memiliki hutang budi dengan kekasihnya saat pacaran.

“Kadang-kadang memang timbul rasa enggak enak kalau pas makan dibayarinsama pacar, apalagi kalau pas tanggal tua. Kalau ada uang kas ini kan bisa bebas, soalnya semua kegiatan pacaran ditanggung pakai uang berdua,” katanya.


Resiko Pacaran

Lain lagi dengan yang dilakukan oleh Patrice (23) dengan Andika (26). Pasalnya, selama dua tahun mereka menjalin kasih, Patrice mengatakan jika semua kebutuhan saat pacaan, seperti makan, nonton, rekreasi dan lain sebagainya selalu ditanggung oleh kekasihnya yang kebetulan sudah bekerja di salah satu bank swasta nasional di Yogya.

“Mungkin ini resiko pacaran, harus mau berkorban uang. Kayak lagu dangdut aja, ada uang abang di sayang, nggak ada uang abang ditendang,” katanya.

Diakui oleh Patrice, bahwa keuntungan memang sedang berpihak padanya karena dirinya memiliki wajah yang cantik. Dampaknya, ia pun kerap digoda oleh cowok-cowok di kampusnya. Karena itu, ia tak kehilangan akal untuk memilih pacaran, tentunya mencari yang banyak memiliki uang.

Patrice beralasan, dirinya memang harus pandai mengatur keuangan pemberian orang tuanya. Sehingga ia menolak jika harus menyediakan uang khusus untuk pacaran.

“Kalau mau pacaran sama saya harus pangdai mengatur keuangan pemberian orang tuanya. Sehingga ia menolak jika harus menyediakan uang khusus untuk pacaran.

“Kalau mau pacaran sama saya ya harus ngebayarin. Soalnya uang saya memang hanya cukup untuk makan dan bayar kose sebulan. Kalau ditambah untuk uang pacaran, nggak mungkin cukup.” Tukas cewek asli Lampung ini.

Patrice mengaku, imbas dari keuputusannya tersebut dirinya mengaku harus melayani pacarnya dalam hal apapun. Seperti mau menemani jalan-jalan pada malam hari, bahkan jika pacarnya minta dicium juga harus dilakukan.

“Kalau nyium pacar sendiri nggak mau, pasti bolehlah. Asalkan mintanya nggak yang macem-macem dan aneh aja nggak masalah.” Ungkapnya malu.



Kesepakatan

Menurut psikolog Dr. Dewi Larasati SPsi MHum, masalah bayar membayar saat berpacaran memang merupakan masalah yang kerap dihadapi oleh mayoritas anak muda zaman sekarang. Ini karena menurutnya, ada pendapat yang sering dipakai oleh cowok yang percaya jika membayari semua kegiatan pacaran, seperti nonton, makan, rekreasi dan lains ebagainya meruapkan tanggung jawab dirinya. Dengan begitu, sang pacar akan sayang terhadap dirinyasaat itu, selain orang tuanya. Padahal, menurutnya, pandangan itu salah, karena kana menjadikan beban dirinya selama berpacaran.

“Masalahnya kalau punya uang terus mungkin tak ada maslaah, kalau sudah tidak punya uang. Masak mau jaga gengsi terus,” sahutnya.

Karena itu, ia pun menyarankan seharusnya alangkah baiknya baik cowok maupun cewek sama-sama amu berpartisipasi dalam hal keuangan saat berpacaran.

Dewi mencontohnya, misalnya jika si cowok sedang berinisiatif untuk membayar semua tagihan pacaan dan dirasa cukup mahal, sebaiknya si cewek menawarkan diri untuk ikut membayar tagihan tersebut. Kalau hubungan sudah sangat dekat, dan di saat cowoknya lagi tak ada uang, bolehlah ceweknya juga ikut sharing 50 – 50. Dengan begitu, si cowok bisa tahu bahwa si cewek mau susah dan senang bersama.

“Semua ini memang ada hubungannya dengan etika dan sikap seseorang. Mungkin bagi sebagai orang rasanya aneh dan canggung kalau si cewek mengingatkan cowok tentang bagaiaman bersikap dalam hal bayar-membayar dan rasanya juga aneh dan canggung jika cowok mengingatkan cewek tentang bagaimana bersikap dalam hal sharing dan patungan.

Makanya keduanya harus saling menyadri dan bisa mengingatkan diri sendiri,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar